Sabtu, 01 November 2014

Need You Now Chap 1




Cast : Do Kyung Soo (Dyo) , Lee Seulgi , Kim Jong in , Seina , Kris
Other cast : Mr and Mrs Hirata , Mia , etc
Genre : apagaktauu-___-
Author : Aufa Fadhilah Asri






HALLO . ya saya choi bong chul disiniiiii !!!!! Aku mau bilang , sebelum kalian baca ni ff , kalian harus tau kalau ff ini tuu ibarat mmm kelanjutan novel gitu , author pernah baca novel , terus tu novel sad ending , jadi author pengen ngelanjutin kelanjutan hidupnya si pemeran utamanya nih , mangkanya nanti kalau ada yg pernah mungkin baca novel itu , nah author ganti castnya jadi anak exo , OKE FINE  , nah silahkan deh baca epep cipirit ini . 


HAPPY READING GUYS



Sunshine Becomes You

Flash back...

"Mungkin Kau tidak membutuhkanku , tapi aku membutuhkanmu !! "

suara dyo yang bergetar menggema di ruangan tempat Mia dirawat saat ini . Setetes air mata jatuh dari sudut mata Mia dan ia cepat-cepat menghapusnya . Tetapi Dyo sudah melihatnya , dan harapannya terbit tanpa bisa dicegah . Gadis itu tidak akan menangis kalau kata-kata Dyo tidak berperanguh baginya , bukan ?

Kali ini Dyo memberanikan diri mengulurkan tangan dan menggenggam tangan kiri Mia . Gadis itu tidak menolak dan dyo merasa jantungnya berdebar lebih keras dalam dadanya .

"Katakan padaku ," bisik Dyo sambil menatap Mia dengan sungguh-sungguh walaupun gadis itu masih menatap lurus ke depan "bagaimana perasaanmu padaku ?"

Begitu kata-kata itu meluncur dari mulut dyo , sebuah isakan lirih terdengar dari mulut Mia .

"Apakah kau juga mencintaiku ? Apakah ada sedikit saja kemungkinan kau bisa mencintaiku ?" Tanya dyo lirih . Mendengar itu , air mata Mia tak terbendung lagi . Tangan kanannya terangkat membekap mulutnya sementara ia memejamkan mata dan terisak-isak sampai sekujur tubuhnya berguncang keras .

Dyo berdiri dan duduk di samping ranjang Mia . Tangannya merangkul bahu Mia daan menarik gadis itu ke dalam pelukannya . Dyo membiarkan mia menangis di dadanya .
Mia membiarkan dyo memeluknya , membiarkan dyo menempelkan bibir pada keningnya , membiarkan dyo mengusap-usap punggung dan lengannya untuk menenangkannya , namun ia tetap tidak menjawab pertanyaan dyo .

SKIP

Dua minggu kemudian mereka mendapat kabar bahwa jantung yang sesuai untuk mia sudah tersedia .
Selama persiapan operasi dyo menjaga jarak dari mia . Dyo merasa takut . Operasi transplantasi jantung bukan operasi sepele . Bagaimana kalau terjadi komplikasi ? Bagaimana kalau ....? Demi Tuhan , kenapa ia harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk itu ?

SKIP

Mia tersenyum kecil . Dengan tangannya yang lain ia menyentuh pipi dyo . "Kemarilah" bisiknya . Dyo menunduk dan membiarkan mia merangkul lehernya dengan satu tangan . Lalu dyo mendengar gadis itu berbisik di telinganya , "doakan semoga operasiku berhasil" Dyo mundur sedikit supaya bisa melihat ke mata mia "aku menunggumu . Semoga berhasil dan kembalilah padaku"
Mata mia berkaca-kaca , namun ia tetap tersenyum dan mengecup pelan pipi dyo sebelum ia memasuki ruang operasi dan akan bertaruh nyawa di dalam sana .



"Operasi berjalan lancar . Jantung baru sudah berdetak di dalam tubuh Mia . Yang harus kita lakukan sekarang adalah menunggu dan mengawasi kondisinya selama seminggu kedepan . Dan berharap tubuh Mia tidak menolak jantung baru yang diberikan padanya " Sepertinya semua orang terlalu cepat lega . Termasuk dyo saat mendengar ucapan sang Dokter
Tiga hari kemudian dokter mendapati bahwa tubuh Mia menolak jantung barunya .
Para dokter dengan sangat menyesal berkata bahwa tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan .
Dan Mia tidak pernah sadarkan diri lagi sejak saat itu.


--------------------------- 3 bulan kemudian


Dyo meletakkan camcorder dari ayah Mia di atas meja apartementnya yang sunyi dan hampa malam itu . Setelah mengamati benda itu sejenak , dengan ragu , akhirnya ia meraih camcorder itu dan menyalakannya

Gambar yang muncul menggantikan layar hitam kecil di sana membuat nafas dyo tercekat dan iya hampir saja menjatuhkan camcorder ditangannya

"Hay , Dyo " kata Mia yang menatap lurus ke arah dyo dilayar "Aku tidak pernah merekam diri sendiri , jadi ini terasa aneh . Tapi aku ingin melakukannya karena ... Karena ada yang ingin ku katakan padamu . Maksudku , kalau kau sedang melihat ini , berarti sesuatu sudah terjadi padaku "

Mata Mia terlihat berkaca-kaca ketika ia menatap ke arah kamera , ke arah dyo , walaupun ia berusaha tetap tersenyum lemah . "Aku tidak berhak merasakan perasaan itu . Tidak sementaraa kondisiku seperti ini . Tidak ada yang bisa kuberikan kepadamu saat ini , tidak ada yang bisa kutawarkan . Juga tidak ada yang bisa kujanjikan "

Dyo memejamkaan mata sementara setetes air mata jatuh ke pipinya . Dadanya terasa sakit . Hatinya terasa diremas-remas . Dyo hanya ingin berada disampingnya saat ini . Di dekatnya . Bersamanya . Karena seperti yang pernah dikatakan dyo kepada gadis itu , dyo membutuhkannya . Mia mungkin tidak membutuhkan dyo tapi dyo sangat membutuhkannya .

"Karena itu aku diam .. Tapi aku janji pada diriku sendiri bahwa suatu hari nanti , ketika aku mendapat jantung baru , aku akan berhenti menghindar darimu , dan saat itu aku akan menyerahkan seluruh hidupku kepadamu "

"Tapi kemudin aku mulai berfikir . Bagaimana kalau aku tidak mendapat jantung baru . Bagaimana kalau .... " Mia menelan ludahnya dengan susah payah .

"Karena itulah aku merekam ini untuk berjaga-jaga . Aku ingin kau tau bahwa aku mensyukuri hari aku mengenalmu . Terima kasih karna sudah menemaniku selama ini " dyo mengerjap , berusaha menyingkirkan air matanya . Ialah yang seharusnya berterimakasih kepada gadis itu . Karena telah bersabar menghadapinya walaupun ia bersikap buruk pada gadis itu di awal perkenalan mereka .

"Satu-satunya penyesalanku dalam hidup adalah aku tidak bisa bersamamu sekarang dan mengatakan semua ini secara langsung kepadamu . Tapi tolong percayalah ketika aku katakan padamu bahwaa aku ingin selalu bersamamu , percayalah ketika ku katakan aku selalu ingin berada di dekatmu , dan percayalah kepadaku ketika kukatakan bahwa aku juga mencintaimu "

"Aku mencintaimu Dyo Hirata"
Akhirnya harapan yang tidak lagi berani diharapkannya itu terkabul . Akhirnya ia mendapatkan jawaban yang di tunggu-tunggunya selama ini . Akhirnya iya tau Mia juga mencintainya .


---------------------------


Mata Dyo menyapu sekeliling aula konser yang dipenuhi ratusan penonton . Ia melihat kedua orangtuanya duduk di barisan pertama kursi penonton . Kai adiknya dan Kris menejernya juga ada disana . Lalu matanya beralih kepada kedua orang tua mia yang juga duduk dibarisan pertama . Mereka tersenyum menyemangati Dyo . Akhirnya mata dyo terpaku pada kursi kosong di samping ibu Mia dan dadanya langsung terasa nyeri .

"Walaupun dia tidak bisa berada disini hari ini ," kata dyo tanpa mengalihkan pandangannya ,       "kuharap dia mendengar lagu ini . Dimanapun dia berada . Dan ku harap dia tau bahwa selama aku masih bernafas , aku akan selalu mencintainya . Sepenuh hatiku . Selamanya "

Dyo berjalan menuju piano yang sudah disiapkan di tengah panggung dan segera memainkan sebuah lagu yang selalu membuatnya teringat pada Mia . Para penonton yang sudah lama ingin mendengar pianis terkenal itu bermain musik sekarang sudah terasa terobati .

Sayangnya ... Inilah terakhir kali mereka mendengar lelaki itu bermain . karna ia akan berhenti menjadi seorang pianis , dan akan pergi meninggalkan kota New York untuk selamanya .

Flash back end

---------------------------


Angin musim dingin sudah memaksa masuk melalui celah ventilasi sebuah apartement kecil di sudut kota Seoul . Apartement yang dihuni lebih kurang 2 tahun itu terlihat berantakan dan sangat tidak terurus . Buku-buku dan kertas bertebaran dimana-mana , pakaian kotor dan bersih hampir saja tidak bisa dibedakan karna disatu tempatkan begitu saja oleh sang penghuni apartement . Piring kotor bertumpuk , sampah sudah menggunung didapur , dan tempat tidur yang seperti kapal pecah

Dyo Hirata . Terbang dari New York menuju Seoul dua tahun yang lalu . Ia meninggalkan profesinya sebagai seorang pianis dan berniat untuk melanjutkan kuliahnya di kota Seoul yang menurutnya kota terdamai yang pernah ia tempati . Orangtuanya mendukung jika itu memang pilihannya . Sekali 3 bulan orang tuanya selalu berkunjung ke apartement Dyo yang terletak di sudut kota hanya untuk mengecek apakah anak sulungnya itu masih hidup atau tidak .

Kai Hirata sang adik , terkadang juga akan berkunjung ke apartement Dyo jika ada waktu istirahat . Sang adik memang sangat sibuk sekarang ini melakukan tour dunia bersama teman se grup nya . Adiknya adalah seorang Leader Group Bboy New York yang sudah terkenal sejak 5 tahun berlalu ini . Dan terakhir Dyo mendengar kabar bahwa adiknya sedang sibuk di Jepang saat ini.

Dyo kuliah di Sungkyunkwan university. Di kampus , ia lebih dikenal dengan nama Do kyung soo . Karna ia lebih ingin menggunakaan nama itu dari pada nama aslinya . Ia ingin menjalani segalanya dengan hal baru . Ia ingin menjalani kehidupan barunya sebagai seorang do kyung soo siswa sungkyungkwan univercity , bukan sebagai dyo hirata seorang pianis .

Kyungsoo menyesap kopi paginya sambil membaca selembar kertas dengan teliti , ekspresinya terlihat bingung . Terlihat dari dahinya yang tiba-tiba berkerut saat baru membaca deretan kaliman pada kertas tersebut

"Pertunjukan Orkestra ! "

Kyungsoo langsung menoleh mendapati telfonnya yang tiba-tiba berbunyi nyaring . Ia menyambar telfon tersebut dan langsung menempelkannya ditelinga

"Kau sudah menerima undangannya ?"

"Mom , apa Dad serius mengadakan pertunjukan itu di Seoul ? " Mrs Hirata terdengar sedikit terkikik mendengar perkataan anak sulungnya itu .

"Dad bilang . Ini adalah pertunjukan terakhirnya sebelum ia pensiun dari grup orkestranya , jadi ibu biarkan saja . Kau akan ikut membantu ayahmu menyiapkan pertunjukannya bukan , dia sangaat mengharapkanmu datang "

Kyungsoo sedikit mendesah tidak terima . Setahun yang lalu , ayahnya baru saja di vonis menderita diabetes dan sangat dilarang untuk kelelahan .

"Kapan kalian kesini ? " Bagimanapun ayahnya adalah orang yang keras kepala . Ia tidak mungkin membantah apalagi melarang ayahnya melakukan apa yang ia inginkan . Itu hanya akan sia-sia

"Lusa . Kami akan menginap di hotel selama kami disana "
"Baiklah . Aku akan menjemput kalian nanti di bandara "
"Ok. Aku akan menghubingimu lagi nanti . See you " PIP

Kyungsoo meletakkan telfonnya kembali ke atas meja . Ia menarik nafas dan mengusap wajahnya dengan jemarinya , lalu mengangkat sedikit wajahnya menatap jam . Pukul 09.45 . Ia baru ingat bahwa ia ada kuliah hari ini pukul 10.30 . Dengan sedikit malas , ia berjalan ke arah kamar mandi dan bersiap untuk kekampus .

SKIP


GUBRAK ....
PRANG !!!!

"Aaaaaaa........ Eottokhae ...... Aku bisa dimarahi dosen sialan itu lagi nanti " ...
Seulgi membanting pintu dengan keras dan berlari menuruni tangga sambil menenteng tas gitarnya dengan cepat menuju lantai bawah gedung apartementnya .
Sesampainya dibawah . Ia langsung berlari sekuat tenaga tanpa mempedulikan penampilannya sedikitpun . Rambut diikat tak beraturan , pakaian tidak rapi , tali sepatu belum di ikat , dan lebih parahnya lagi ia bahkan tidak mandi pergi ke kampus

"Oh !!! TAXI !!! " Dengan kecepatan berlari yang bisa dilakukan Seulgi , tepat sebelum taxi berjalan ia berhasil masuk kedalam taxi dengan mulus . SHIT !

"Yeeaah ... Ayo paman . Antar aku ke sungkyunkwan " teriak seul gi dengan sumringan
"Ah lelah _Oh . Siapa kau ? " Seul gi yang baru sadar akan seseorang disebelahnya langsung terkejut . " Nona . Sebaiknya kau keluar . Aku duluan yang dapat taxi ini " ucap sang penumpang itu dengan nada datar namun sangat tajam . Seul gi langsung memanyunkan bibirnya "Paman ! Apa benar dia duluan yang masuk ? " Tanya seul gi dengan lantang namun penuh ketidak percayaan . Paman supir taxi hanya mengangguk . Lalu seul gi menarik nafasnya sambil menatap jam . 15menit lagi --__--

Seul gi menatap lelaki disebelahnya . 'Bagaimana ini' batinnya gusar . Ia mencari cara , dan akhirnya ia memasang wajah memelas andalannya , ia memohon pada lelaki itu agar memberikannya tumpangan sampai sungkyunkwan saja dan ia janji akan membayar setengah ongkos taxinya nanti . Namun lelaki itu tetap tidak mau dan terus memerintah seul gi untuk turun . Seul gi tentu saja tidak mau ! Akhirnya karna terlalu lama berdebat . Paman supir taxi pun menengahi mereka .


"Tuan , nona ! Bukankah tujuan kalian juga sama . Kenapa tidak berangkat bersama saja . Nanti bayarannya dibagi berdua saja . Bagaimana ? Apa kita jadi berangkat ? " Seulgi dan penumpang yang terus ngotot mengusir seulgi hanya terdiam . Benar . Tujuan mereka memang sama . Ke sungkyunkwan . Tapi penumpang itu risuh saja melihat seul gi . Tampilan acak-acakan , bicara teriak-teriak tidak sopan , padahalkan bukan wanita itu yang mendapatkan taxi duluan . Dirinya ! . Tapi wanita itu seperti pemegang awal saja itu yang membuatnya kesal .

Akhirnya seul gi dan penumpang itu jadi ke sungkyungkwan dengan satu taxi . Mereka hanya saling diam . Hingga tiba-tiba suara hp seulgi memecahkan kediaman di antara mereka . Setelah bertelfon sebentar , Ia lalu mengacak tasnya mencari dompet . Awalnya ia santai saja tidak menemukan dompetnya . Ia mengaduk saku kemejanya ,Namun ....
'Kenapa kosong ! Mana uang-uang ku '

Seulgi mulai gusar . Ia mengacak lagi tasnya namun sang dompet tetap tidak terlihat .

'Berarti hari ini aku tidak bawa uang dong O,O'
Seulgi terpekur . Lalu bagaimana ia membayar taxi nanti . Sudah ia naik taxi orang sembarangan , tidak bawa uang lagi . Seulgi terus gelisah memikirkan nasibnya nanti , ia memutar otak mencari cara agar bisa kabur

Beberapa menit kemudian taxi mereka berhenti didepan gedung universitas sungkyunkwan . Seulgi langsung membuka pintu berencana untuk kabur , namun tiba-tiba sebuah tangan berhasil meraih bahunya "Kau mau kemana eoh ? "

Seulgi hanya tersenyum getir

"Hehe .. Aku ingin memperbaiki sepatuku dulu . Aku tidak akan kabur " penumpang itu tampak ragu . Namun melihat tali sepatu seulgi yang lepas , akhirnya perlahan penumpang itu melepaskan bahu seulgi .
Seulgi membuka pintu taxi dengan lebar lalu mengeluarkan kakinya untuk mengikat tali sepatunya . Seulgi mengambil ancang-ancang ...

'Satu .... Dua ........'

"Hyaaa ... "
Seulgi berlari dengan kencang sambil menarik tas gitarnya sementara penumpang dan supir taxi berteriak marah padanya .

"MAAF . AKU LUPA MEMBAWA DOMPET . AKU PINJAM UANG MU DULU YA TUAN" teriak seulgi dengan lantang dan kembali berlari dalam keadaan tali sepatunya yang belum diikat .

"Huuh ... Aku harus lari dengan cepat sebelum penumpang tadi menemukanku ...." Seulgi mempercepat larinya sambil terus menengok ke belakang . Jangan-jangan lelaki tadi itu mengejarnya lagi . Tapi sejauh ini seulgi tidak melihat tanda-tanda ia sedang dikejar .

Seulgi terus menengok kebelakang sambil berlari . Ia tidak berfikir apa akibat ia melakukan hal seperti itu , berlari dengan tali sepatu lepas dan tidak memperhatikan jalan , Dan saat itulah akibat itu terjadi

DUAKH !!!!

"Whoooaaaa ...... " Seulgi sukses menabrak seseorang . Tapi untung saja ia bisa menahan tubuhnya dengan baik . Ia mundur selangkah kebelakang , melihat siapa saja yang baru ditabraknya , namun ia malah menginjak tali sepatunya sendiri . Seulgi tidak bisa lagi menyeimbangi tubuhnya . ia segera memejamkan matanya untuk menerima kenyataan yang akan dihadapinya 'Ohh bokongku ....' Ucap seulgi dalam hatinya

1menit ....3 menit ... 10 menit ...

"Hei kau ! Mau cari kesempatan ya ? Ini bukan drama koreaa bodoh ..."
O.O oooooooh

Seulgi kenal sekali suara ini . Ia segera membuka matanya selebar mungkin sampai titik penghabisan .
"OMO ...... Kaaaaaaauuuuuu ....."

TBC < AYAYAIIIII RCL YES , LIKE AND COMENT . KALAU ADA YG GAK DIMENGERTI TANYA JUSEYO AJA OKEY .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar