Cast : Do
Kyung Soo (Dyo) , Lee Seulgi , Kim Jong in , Seina , Kris
Other cast :
Mr and Mrs Hirata , Mia , etc
Genre :
apagaktauu-___-
Author : Aufa Fadhilah Asri
HALLO . ya
saya choi bong chul disiniiiii !!!!! Aku mau bilang , sebelum kalian baca ni ff
, kalian harus tau kalau ff ini tuu ibarat mmm kelanjutan novel gitu , author
pernah baca novel , terus tu novel sad ending , jadi author pengen ngelanjutin
kelanjutan hidupnya si pemeran utamanya nih , mangkanya nanti kalau ada yg
pernah mungkin baca novel itu , nah author ganti castnya jadi anak exo , OKE
FINE , nah silahkan deh baca epep cipirit ini .
HAPPY
READING GUYS
Sunshine
Becomes You
Flash
back...
"Mungkin
Kau tidak membutuhkanku , tapi aku membutuhkanmu !! "
suara dyo
yang bergetar menggema di ruangan tempat Mia dirawat saat ini . Setetes air
mata jatuh dari sudut mata Mia dan ia cepat-cepat menghapusnya . Tetapi Dyo
sudah melihatnya , dan harapannya terbit tanpa bisa dicegah . Gadis itu tidak
akan menangis kalau kata-kata Dyo tidak berperanguh baginya , bukan ?
Kali ini Dyo
memberanikan diri mengulurkan tangan dan menggenggam tangan kiri Mia . Gadis
itu tidak menolak dan dyo merasa jantungnya berdebar lebih keras dalam dadanya
.
"Katakan
padaku ," bisik Dyo sambil menatap Mia dengan sungguh-sungguh walaupun gadis
itu masih menatap lurus ke depan "bagaimana perasaanmu padaku ?"
Begitu
kata-kata itu meluncur dari mulut dyo , sebuah isakan lirih terdengar dari
mulut Mia .
"Apakah
kau juga mencintaiku ? Apakah ada sedikit saja kemungkinan kau bisa mencintaiku
?" Tanya dyo lirih . Mendengar itu , air mata Mia tak terbendung lagi .
Tangan kanannya terangkat membekap mulutnya sementara ia memejamkan mata dan
terisak-isak sampai sekujur tubuhnya berguncang keras .
Dyo berdiri
dan duduk di samping ranjang Mia . Tangannya merangkul bahu Mia daan menarik
gadis itu ke dalam pelukannya . Dyo membiarkan mia menangis di dadanya .
Mia
membiarkan dyo memeluknya , membiarkan dyo menempelkan bibir pada keningnya ,
membiarkan dyo mengusap-usap punggung dan lengannya untuk menenangkannya ,
namun ia tetap tidak menjawab pertanyaan dyo .
SKIP
Dua minggu
kemudian mereka mendapat kabar bahwa jantung yang sesuai untuk mia sudah
tersedia .
Selama
persiapan operasi dyo menjaga jarak dari mia . Dyo merasa takut . Operasi
transplantasi jantung bukan operasi sepele . Bagaimana kalau terjadi komplikasi
? Bagaimana kalau ....? Demi Tuhan , kenapa ia harus memikirkan
kemungkinan-kemungkinan buruk itu ?
SKIP
Mia
tersenyum kecil . Dengan tangannya yang lain ia menyentuh pipi dyo . "Kemarilah"
bisiknya . Dyo menunduk dan membiarkan mia merangkul lehernya dengan satu
tangan . Lalu dyo mendengar gadis itu berbisik di telinganya , "doakan
semoga operasiku berhasil" Dyo mundur sedikit supaya bisa melihat ke mata
mia "aku menunggumu . Semoga berhasil dan kembalilah padaku"
Mata mia
berkaca-kaca , namun ia tetap tersenyum dan mengecup pelan pipi dyo sebelum ia
memasuki ruang operasi dan akan bertaruh nyawa di dalam sana .
"Operasi
berjalan lancar . Jantung baru sudah berdetak di dalam tubuh Mia . Yang harus
kita lakukan sekarang adalah menunggu dan mengawasi kondisinya selama seminggu
kedepan . Dan berharap tubuh Mia tidak menolak jantung baru yang diberikan
padanya " Sepertinya semua orang terlalu cepat lega . Termasuk dyo saat mendengar
ucapan sang Dokter
Tiga hari
kemudian dokter mendapati bahwa tubuh Mia menolak jantung barunya .
Para dokter
dengan sangat menyesal berkata bahwa tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan .
Dan Mia
tidak pernah sadarkan diri lagi sejak saat itu.
---------------------------
3 bulan kemudian
Dyo
meletakkan camcorder dari ayah Mia di atas meja apartementnya yang sunyi dan
hampa malam itu . Setelah mengamati benda itu sejenak , dengan ragu , akhirnya
ia meraih camcorder itu dan menyalakannya
Gambar yang
muncul menggantikan layar hitam kecil di sana membuat nafas dyo tercekat dan
iya hampir saja menjatuhkan camcorder ditangannya
"Hay ,
Dyo " kata Mia yang menatap lurus ke arah dyo dilayar "Aku tidak
pernah merekam diri sendiri , jadi ini terasa aneh . Tapi aku ingin
melakukannya karena ... Karena ada yang ingin ku katakan padamu . Maksudku ,
kalau kau sedang melihat ini , berarti sesuatu sudah terjadi padaku "
Mata Mia
terlihat berkaca-kaca ketika ia menatap ke arah kamera , ke arah dyo , walaupun
ia berusaha tetap tersenyum lemah . "Aku tidak berhak merasakan perasaan
itu . Tidak sementaraa kondisiku seperti ini . Tidak ada yang bisa kuberikan
kepadamu saat ini , tidak ada yang bisa kutawarkan . Juga tidak ada yang bisa
kujanjikan "
Dyo memejamkaan
mata sementara setetes air mata jatuh ke pipinya . Dadanya terasa sakit .
Hatinya terasa diremas-remas . Dyo hanya ingin berada disampingnya saat ini .
Di dekatnya . Bersamanya . Karena seperti yang pernah dikatakan dyo kepada
gadis itu , dyo membutuhkannya . Mia mungkin tidak membutuhkan dyo tapi dyo
sangat membutuhkannya .
"Karena
itu aku diam .. Tapi aku janji pada diriku sendiri bahwa suatu hari nanti ,
ketika aku mendapat jantung baru , aku akan berhenti menghindar darimu , dan
saat itu aku akan menyerahkan seluruh hidupku kepadamu "
"Tapi
kemudin aku mulai berfikir . Bagaimana kalau aku tidak mendapat jantung baru .
Bagaimana kalau .... " Mia menelan ludahnya dengan susah payah .
"Karena
itulah aku merekam ini untuk berjaga-jaga . Aku ingin kau tau bahwa aku
mensyukuri hari aku mengenalmu . Terima kasih karna sudah menemaniku selama ini
" dyo mengerjap , berusaha menyingkirkan air matanya . Ialah yang
seharusnya berterimakasih kepada gadis itu . Karena telah bersabar
menghadapinya walaupun ia bersikap buruk pada gadis itu di awal perkenalan
mereka .
"Satu-satunya
penyesalanku dalam hidup adalah aku tidak bisa bersamamu sekarang dan
mengatakan semua ini secara langsung kepadamu . Tapi tolong percayalah ketika
aku katakan padamu bahwaa aku ingin selalu bersamamu , percayalah ketika ku
katakan aku selalu ingin berada di dekatmu , dan percayalah kepadaku ketika
kukatakan bahwa aku juga mencintaimu "
"Aku
mencintaimu Dyo Hirata"
Akhirnya
harapan yang tidak lagi berani diharapkannya itu terkabul . Akhirnya ia
mendapatkan jawaban yang di tunggu-tunggunya selama ini . Akhirnya iya tau Mia
juga mencintainya .
---------------------------
Mata Dyo
menyapu sekeliling aula konser yang dipenuhi ratusan penonton . Ia melihat
kedua orangtuanya duduk di barisan pertama kursi penonton . Kai adiknya dan
Kris menejernya juga ada disana . Lalu matanya beralih kepada kedua orang tua
mia yang juga duduk dibarisan pertama . Mereka tersenyum menyemangati Dyo .
Akhirnya mata dyo terpaku pada kursi kosong di samping ibu Mia dan dadanya
langsung terasa nyeri .
"Walaupun
dia tidak bisa berada disini hari ini ," kata dyo tanpa mengalihkan
pandangannya , "kuharap dia mendengar
lagu ini . Dimanapun dia berada . Dan ku harap dia tau bahwa selama aku masih bernafas
, aku akan selalu mencintainya . Sepenuh hatiku . Selamanya "
Dyo berjalan
menuju piano yang sudah disiapkan di tengah panggung dan segera memainkan
sebuah lagu yang selalu membuatnya teringat pada Mia . Para penonton yang sudah
lama ingin mendengar pianis terkenal itu bermain musik sekarang sudah terasa
terobati .
Sayangnya
... Inilah terakhir kali mereka mendengar lelaki itu bermain . karna ia akan
berhenti menjadi seorang pianis , dan akan pergi meninggalkan kota New York
untuk selamanya .
Flash back
end
---------------------------
Angin musim
dingin sudah memaksa masuk melalui celah ventilasi sebuah apartement kecil di
sudut kota Seoul . Apartement yang dihuni lebih kurang 2 tahun itu terlihat
berantakan dan sangat tidak terurus . Buku-buku dan kertas bertebaran
dimana-mana , pakaian kotor dan bersih hampir saja tidak bisa dibedakan karna
disatu tempatkan begitu saja oleh sang penghuni apartement . Piring kotor
bertumpuk , sampah sudah menggunung didapur , dan tempat tidur yang seperti
kapal pecah
Dyo Hirata .
Terbang dari New York menuju Seoul dua tahun yang lalu . Ia meninggalkan
profesinya sebagai seorang pianis dan berniat untuk melanjutkan kuliahnya di
kota Seoul yang menurutnya kota terdamai yang pernah ia tempati . Orangtuanya
mendukung jika itu memang pilihannya . Sekali 3 bulan orang tuanya selalu
berkunjung ke apartement Dyo yang terletak di sudut kota hanya untuk mengecek
apakah anak sulungnya itu masih hidup atau tidak .
Kai Hirata
sang adik , terkadang juga akan berkunjung ke apartement Dyo jika ada waktu
istirahat . Sang adik memang sangat sibuk sekarang ini melakukan tour dunia
bersama teman se grup nya . Adiknya adalah seorang Leader Group Bboy New York
yang sudah terkenal sejak 5 tahun berlalu ini . Dan terakhir Dyo mendengar
kabar bahwa adiknya sedang sibuk di Jepang saat ini.
Dyo kuliah
di Sungkyunkwan university. Di kampus , ia lebih dikenal dengan nama Do kyung
soo . Karna ia lebih ingin menggunakaan nama itu dari pada nama aslinya . Ia
ingin menjalani segalanya dengan hal baru . Ia ingin menjalani kehidupan
barunya sebagai seorang do kyung soo siswa sungkyungkwan univercity , bukan
sebagai dyo hirata seorang pianis .
Kyungsoo
menyesap kopi paginya sambil membaca selembar kertas dengan teliti , ekspresinya
terlihat bingung . Terlihat dari dahinya yang tiba-tiba berkerut saat baru
membaca deretan kaliman pada kertas tersebut
"Pertunjukan
Orkestra ! "
Kyungsoo
langsung menoleh mendapati telfonnya yang tiba-tiba berbunyi nyaring . Ia
menyambar telfon tersebut dan langsung menempelkannya ditelinga
"Kau
sudah menerima undangannya ?"
"Mom ,
apa Dad serius mengadakan pertunjukan itu di Seoul ? " Mrs Hirata
terdengar sedikit terkikik mendengar perkataan anak sulungnya itu .
"Dad
bilang . Ini adalah pertunjukan terakhirnya sebelum ia pensiun dari grup
orkestranya , jadi ibu biarkan saja . Kau akan ikut membantu ayahmu menyiapkan
pertunjukannya bukan , dia sangaat mengharapkanmu datang "
Kyungsoo
sedikit mendesah tidak terima . Setahun yang lalu , ayahnya baru saja di vonis
menderita diabetes dan sangat dilarang untuk kelelahan .
"Kapan
kalian kesini ? " Bagimanapun ayahnya adalah orang yang keras kepala . Ia
tidak mungkin membantah apalagi melarang ayahnya melakukan apa yang ia inginkan
. Itu hanya akan sia-sia
"Lusa .
Kami akan menginap di hotel selama kami disana "
"Baiklah
. Aku akan menjemput kalian nanti di bandara "
"Ok.
Aku akan menghubingimu lagi nanti . See you " PIP
Kyungsoo
meletakkan telfonnya kembali ke atas meja . Ia menarik nafas dan mengusap
wajahnya dengan jemarinya , lalu mengangkat sedikit wajahnya menatap jam .
Pukul 09.45 . Ia baru ingat bahwa ia ada kuliah hari ini pukul 10.30 . Dengan
sedikit malas , ia berjalan ke arah kamar mandi dan bersiap untuk kekampus .
SKIP
GUBRAK ....
PRANG !!!!
"Aaaaaaa........
Eottokhae ...... Aku bisa dimarahi dosen sialan itu lagi nanti " ...
Seulgi
membanting pintu dengan keras dan berlari menuruni tangga sambil menenteng tas
gitarnya dengan cepat menuju lantai bawah gedung apartementnya .
Sesampainya
dibawah . Ia langsung berlari sekuat tenaga tanpa mempedulikan penampilannya
sedikitpun . Rambut diikat tak beraturan , pakaian tidak rapi , tali sepatu
belum di ikat , dan lebih parahnya lagi ia bahkan tidak mandi pergi ke kampus
"Oh !!!
TAXI !!! " Dengan kecepatan berlari yang bisa dilakukan Seulgi , tepat
sebelum taxi berjalan ia berhasil masuk kedalam taxi dengan mulus . SHIT !
"Yeeaah
... Ayo paman . Antar aku ke sungkyunkwan " teriak seul gi dengan
sumringan
"Ah
lelah _Oh . Siapa kau ? " Seul gi yang baru sadar akan seseorang
disebelahnya langsung terkejut . " Nona . Sebaiknya kau keluar . Aku
duluan yang dapat taxi ini " ucap sang penumpang itu dengan nada datar
namun sangat tajam . Seul gi langsung memanyunkan bibirnya "Paman ! Apa benar
dia duluan yang masuk ? " Tanya seul gi dengan lantang namun penuh ketidak
percayaan . Paman supir taxi hanya mengangguk . Lalu seul gi menarik nafasnya
sambil menatap jam . 15menit lagi --__--
Seul gi
menatap lelaki disebelahnya . 'Bagaimana ini' batinnya gusar . Ia mencari cara
, dan akhirnya ia memasang wajah memelas andalannya , ia memohon pada lelaki
itu agar memberikannya tumpangan sampai sungkyunkwan saja dan ia janji akan
membayar setengah ongkos taxinya nanti . Namun lelaki itu tetap tidak mau dan
terus memerintah seul gi untuk turun . Seul gi tentu saja tidak mau ! Akhirnya
karna terlalu lama berdebat . Paman supir taxi pun menengahi mereka .
"Tuan ,
nona ! Bukankah tujuan kalian juga sama . Kenapa tidak berangkat bersama saja .
Nanti bayarannya dibagi berdua saja . Bagaimana ? Apa kita jadi berangkat ?
" Seulgi dan penumpang yang terus ngotot mengusir seulgi hanya terdiam .
Benar . Tujuan mereka memang sama . Ke sungkyunkwan . Tapi penumpang itu risuh
saja melihat seul gi . Tampilan acak-acakan , bicara teriak-teriak tidak sopan
, padahalkan bukan wanita itu yang mendapatkan taxi duluan . Dirinya ! . Tapi
wanita itu seperti pemegang awal saja itu yang membuatnya kesal .
Akhirnya
seul gi dan penumpang itu jadi ke sungkyungkwan dengan satu taxi . Mereka hanya
saling diam . Hingga tiba-tiba suara hp seulgi memecahkan kediaman di antara
mereka . Setelah bertelfon sebentar , Ia lalu mengacak tasnya mencari dompet .
Awalnya ia santai saja tidak menemukan dompetnya . Ia mengaduk saku kemejanya ,Namun
....
'Kenapa
kosong ! Mana uang-uang ku '
Seulgi mulai
gusar . Ia mengacak lagi tasnya namun sang dompet tetap tidak terlihat .
'Berarti
hari ini aku tidak bawa uang dong O,O'
Seulgi
terpekur . Lalu bagaimana ia membayar taxi nanti . Sudah ia naik taxi orang
sembarangan , tidak bawa uang lagi . Seulgi terus gelisah memikirkan nasibnya
nanti , ia memutar otak mencari cara agar bisa kabur
Beberapa
menit kemudian taxi mereka berhenti didepan gedung universitas sungkyunkwan .
Seulgi langsung membuka pintu berencana untuk kabur , namun tiba-tiba sebuah
tangan berhasil meraih bahunya "Kau mau kemana eoh ? "
Seulgi hanya
tersenyum getir
"Hehe
.. Aku ingin memperbaiki sepatuku dulu . Aku tidak akan kabur " penumpang
itu tampak ragu . Namun melihat tali sepatu seulgi yang lepas , akhirnya
perlahan penumpang itu melepaskan bahu seulgi .
Seulgi
membuka pintu taxi dengan lebar lalu mengeluarkan kakinya untuk mengikat tali
sepatunya . Seulgi mengambil ancang-ancang ...
'Satu ....
Dua ........'
"Hyaaa
... "
Seulgi
berlari dengan kencang sambil menarik tas gitarnya sementara penumpang dan
supir taxi berteriak marah padanya .
"MAAF .
AKU LUPA MEMBAWA DOMPET . AKU PINJAM UANG MU DULU YA TUAN" teriak seulgi
dengan lantang dan kembali berlari dalam keadaan tali sepatunya yang belum
diikat .
"Huuh
... Aku harus lari dengan cepat sebelum penumpang tadi menemukanku ...."
Seulgi mempercepat larinya sambil terus menengok ke belakang . Jangan-jangan
lelaki tadi itu mengejarnya lagi . Tapi sejauh ini seulgi tidak melihat
tanda-tanda ia sedang dikejar .
Seulgi terus
menengok kebelakang sambil berlari . Ia tidak berfikir apa akibat ia melakukan
hal seperti itu , berlari dengan tali sepatu lepas dan tidak memperhatikan
jalan , Dan saat itulah akibat itu terjadi
DUAKH !!!!
"Whoooaaaa
...... " Seulgi sukses menabrak seseorang . Tapi untung saja ia bisa
menahan tubuhnya dengan baik . Ia mundur selangkah kebelakang , melihat siapa
saja yang baru ditabraknya , namun ia malah menginjak tali sepatunya sendiri .
Seulgi tidak bisa lagi menyeimbangi tubuhnya . ia segera memejamkan matanya
untuk menerima kenyataan yang akan dihadapinya 'Ohh bokongku ....' Ucap seulgi
dalam hatinya
1menit ....3
menit ... 10 menit ...
"Hei
kau ! Mau cari kesempatan ya ? Ini bukan drama koreaa bodoh ..."
O.O oooooooh
Seulgi kenal
sekali suara ini . Ia segera membuka matanya selebar mungkin sampai titik
penghabisan .
"OMO
...... Kaaaaaaauuuuuu ....."
TBC <
AYAYAIIIII RCL YES , LIKE AND COMENT . KALAU ADA YG GAK DIMENGERTI TANYA JUSEYO
AJA OKEY .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar